KHOTBAH KRISTEN "Keluarga Yang Diberkati Dan Menjadi Berkat"
KELUARGA YANG DIBERKATI DAN MENJADI BERKAT
Mazmur 37:25-26
Mazmur 37:25-26 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
PENDAHULUAN:
Daud penulis Mazmur 37 membandingkan keberhasilan orang fasik dengan orang benar yang takut akan Tuhan. Tanpa mengandalkan Tuhan,bisa saja orang fasik mengumpulkn kekayaan dengan ketekunan dan kerajinan atau dengan kelicikan dan kejahatannya. “Orang-orang fasik menghunus pedang dan melentur busur mereka untuk merobohkan orang-orang sengsara dan orang-orang miskin, untuk membunuh orang-orang yang hidup jujur; ( Mzm. 37:14 )
Hidup orang fasik bisa saja sepertinya secara materi diberkati,namun tidak mungkin menjadi berkat secara rohani.Bahkan diri orang fasik sendiripun akan berkahir dalam kebinasaan “…Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik;… ” (Mzm. 37:10) “..Sesungguhnya, orang-orang fasik akan binasa;..” (Mzm. 37:20 ) Tentunya kita ingin memiliki kehidupan rumah tangga atau keluarga yang diberkati dan pada gilirannya menjadi berkat.
BAGAIMANANA AGAR KELUARGA KITA DAPAT MENJADI KELUARGA YANG DIBERKATI DAN MENJADI BERKAT?
1. Milikilah kehidupan yang benar
Tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan,..” (Mzm.37:25).
Orang benar tidak didefinisikan sebagai orang yang tidak pernah berbuat dosa atau kesalahan.Orang benar adalah orang yang percaya (beriman) kepada Tuhan Yesus Kristus,
Kehidupan orang yang telah dibenarkan oleh ditandai dengan :
Mazmur 112:1Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.
Keluarga yang menjalankan roda kehidupannya dengan benar,pasti akan harmonis,diberkati dan menjadi berkat bagi orang-orang disekitarnya. Masing-masing anggota keluarga,baik suami-istri, dan anak-anak bertanggung jawab menjalankan peranannya. Bukan karena takut kepada manusia tetapi “takut kepada Tuhan”. Takut akan Tuhan mencakup :
Mari kita doakan suami kita,Istri kita atau anak-anak kita supaya senantiasa hidup takut akan Tuhan. Demikian juga mari kita mulai dari diri kita pribadi lepas pribadi senantias berusaha menjadi orang yang takut akan Tuhan dan rendah hati.
“Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.” ( Amsal 22:4 )
Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut.” ( Amsal 14:27 )
Orang benar dijanjikan tidak akan ditinggalkan sampai anak-cucunya meminta-minta,tetapi sebaliknya dijanjikan berkat ada diatas kepala orang benar “Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.” ( Amsal 10:6 )
2. Milikilah kehidupan yang penuh dengan kemurahan dan belas kasihan.
“Tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat .” (Mazmur 37:26)
Jika keluarga kita tidak mempraktekkan kehidupan yang murah hati dan penuh dengan belas kasihan,jangan harap kita akan diberi kemurahan. “ Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” (Galatia 6:7) “ Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” ( Galatia 6:10 )
Orang yang kaya secara materi,belum tentu otomatis kaya dalam kemurahan. Tidak jarang kita melihat orang yang semakin kaya,semakin kikir dan tidak mau peduli dengan orang lain Kemurahan hati adalah buah Roh Kudus “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,..” ( Galatia 5:22 )
Jemaat Makedonia adalah teladan dalam kemurahan hati “ Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.” (2 Kor. 8:2)
Kasih adalah dasar hubungan antara suami-istri “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya ” ( Efesus 5:25 )
PENUTUP :
Kekayaan dan kehormatan bukanlah segala-galanya. Kejarlah yang utama yaitu hidup takut akan Tuhan dan dalam kemurahan hati,maka kekayaan dan kehormtan akan menjadi bonus dalam kelauarga atau rumah tangga kita. Dengan demikian keluarga yang diberkati dan menjadi bekat bukan sekedar impian, tetapi akan menjadi kenyataan.Bersama Tuhan kita mampu mewujudkannya.
Mazmur 37:25-26
Mazmur 37:25-26 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
PENDAHULUAN:
Daud penulis Mazmur 37 membandingkan keberhasilan orang fasik dengan orang benar yang takut akan Tuhan. Tanpa mengandalkan Tuhan,bisa saja orang fasik mengumpulkn kekayaan dengan ketekunan dan kerajinan atau dengan kelicikan dan kejahatannya. “Orang-orang fasik menghunus pedang dan melentur busur mereka untuk merobohkan orang-orang sengsara dan orang-orang miskin, untuk membunuh orang-orang yang hidup jujur; ( Mzm. 37:14 )
Hidup orang fasik bisa saja sepertinya secara materi diberkati,namun tidak mungkin menjadi berkat secara rohani.Bahkan diri orang fasik sendiripun akan berkahir dalam kebinasaan “…Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik;… ” (Mzm. 37:10) “..Sesungguhnya, orang-orang fasik akan binasa;..” (Mzm. 37:20 ) Tentunya kita ingin memiliki kehidupan rumah tangga atau keluarga yang diberkati dan pada gilirannya menjadi berkat.
BAGAIMANANA AGAR KELUARGA KITA DAPAT MENJADI KELUARGA YANG DIBERKATI DAN MENJADI BERKAT?
1. Milikilah kehidupan yang benar
Tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan,..” (Mzm.37:25).
Orang benar tidak didefinisikan sebagai orang yang tidak pernah berbuat dosa atau kesalahan.Orang benar adalah orang yang percaya (beriman) kepada Tuhan Yesus Kristus,
Kehidupan orang yang telah dibenarkan oleh ditandai dengan :
Mazmur 112:1Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.
Keluarga yang menjalankan roda kehidupannya dengan benar,pasti akan harmonis,diberkati dan menjadi berkat bagi orang-orang disekitarnya. Masing-masing anggota keluarga,baik suami-istri, dan anak-anak bertanggung jawab menjalankan peranannya. Bukan karena takut kepada manusia tetapi “takut kepada Tuhan”. Takut akan Tuhan mencakup :
- Kehidupan yang senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan
- Menjauhkan diri dan membenci dosa
- Melakukan kebenaran firman Tuhan dalam praktek kehidupan sehari-hari.
Mari kita doakan suami kita,Istri kita atau anak-anak kita supaya senantiasa hidup takut akan Tuhan. Demikian juga mari kita mulai dari diri kita pribadi lepas pribadi senantias berusaha menjadi orang yang takut akan Tuhan dan rendah hati.
“Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.” ( Amsal 22:4 )
Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut.” ( Amsal 14:27 )
Orang benar dijanjikan tidak akan ditinggalkan sampai anak-cucunya meminta-minta,tetapi sebaliknya dijanjikan berkat ada diatas kepala orang benar “Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.” ( Amsal 10:6 )
2. Milikilah kehidupan yang penuh dengan kemurahan dan belas kasihan.
“Tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat .” (Mazmur 37:26)
Jika keluarga kita tidak mempraktekkan kehidupan yang murah hati dan penuh dengan belas kasihan,jangan harap kita akan diberi kemurahan. “ Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” (Galatia 6:7) “ Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” ( Galatia 6:10 )
Orang yang kaya secara materi,belum tentu otomatis kaya dalam kemurahan. Tidak jarang kita melihat orang yang semakin kaya,semakin kikir dan tidak mau peduli dengan orang lain Kemurahan hati adalah buah Roh Kudus “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,..” ( Galatia 5:22 )
Jemaat Makedonia adalah teladan dalam kemurahan hati “ Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.” (2 Kor. 8:2)
Kasih adalah dasar hubungan antara suami-istri “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya ” ( Efesus 5:25 )
PENUTUP :
Kekayaan dan kehormatan bukanlah segala-galanya. Kejarlah yang utama yaitu hidup takut akan Tuhan dan dalam kemurahan hati,maka kekayaan dan kehormtan akan menjadi bonus dalam kelauarga atau rumah tangga kita. Dengan demikian keluarga yang diberkati dan menjadi bekat bukan sekedar impian, tetapi akan menjadi kenyataan.Bersama Tuhan kita mampu mewujudkannya.
loading...